Suatu
ketika ada seorang wanita yang menggap dirinya mendapatkan
penampakan Tuhan. lalu dating kepada Uskup untuk meminta nasihat. Uskup
itu berkata kepada wanita itu, “Mungkin Anda sedang berilusi, Nyonya? Anda
harus mengerti bahwa sebagai Uskup di keuskupan ini, sayalah satu-satunya orang
yang memutuskan apakah penampakan Anda itu benar atau salah.”
“Saya mengerti,Yang
Mulia.”
“Itu adalah tugas dan tanggung jawab saya.”
“Tentu
saja, Yang Mulia"
“Jadi, Anda
mematuhi apa yang saya katakan”
“Saya akan
melakukanya, Yang Mulia”
“Tolong camkan,
kalau tuhan menampakan diri lagi kepada Anda, seperti yang saya katakana itu,
Anda harus menguji-Nya sehingga saya
tahu bahwa ini benar-benar Tuhan.”
“Setuju,
Yang Mulia, tapi bagaiman caranya?”
“Katakan
kepada Tuhan, ‘Tolong katakana kepadaku, Tuhan, apa dosa-dosa pribadi Pak
Uskup.’ Jika memang benar bahwa menampakan diri kepada Anda adalah tuhan, Dia
pasti akan menyatakan kepada Anda dosa
saya. Setelah itu datanglah kemari, dan katakan kepada saya. Anda mseti datang sendirian,
jangan dengan orang lain, Setuju!”
“Saya akan
laksanakan , Yang Mulia.”
Sebulan kemudian,
wanita itu dating menemui uskup. Bapak Uskup itu pun bertanya, “Apakah tuhan
menampakan diri lagi?”
Betul, Yang
Mulia.”
“Apakah sudah
Anda ajukan pertanyaan yang saya berikan
tempo hari? ”
“Tentu saja,
Yang Mulia”
“Lalu apa
kata Tuhan.”
“Tuhan
menyatakan kepada saya,’ katakana kepada uskupmu bahwa Aku sudah melupakan
dosa-dosanya.”
***
Dari cerita
itu dinyatakan bahwa tuhan itu tidak memiliki buku besar Untuk mencatat dosa-dosa! Tuhan tidak
menyim[pan data, bahkan katalog pun tidak ada. Tuhan selalu menatap kita
sekarang dan disini serta selalu menyelimuti kita dengan cinta-Nya yang tak
terbatas. Cinta yang Tuhan tebarkan jauh murka dan kebenciaanya. Tuhan selalu
membuka pintu untuk mereka yang ingin menata hidupnya .
Ada dua ayat
yang indah dalam perjanjian baru, di mana Paulus bercerita tentang cinta. Katanya,
“Kasih tidak menyimpah kesalahan orang lain.” Kadang-kadang saya berkata kepada orang lain.” Kalian akan kecewa
ketika bangun dan dapati bahwa tidak ada
dosa yang tidak diampuni oleh Tuhan[]