Download

Sabtu, 22 Juni 2013

'MEMBANGUN PANDANGAN'

Gandhi pernah menyatakan bahwa keberhasilan itu ditentukan oleh pandangan yang baik terhadap segala sesuatu. Jika pandangan yang muncul pertama kali adalah ambisi dan mental menguras habis, tentu cara pandang ini akan menciptakan perilaku yang demikian juga. Begitu pula dalam melihat alam. Yang  jelas bahwa, akar dari segala perilaku itu muncul dari sebuah keyakian, dan James MacConnell pernah menyatakan dalam bukunya bahwa pandangan kita terhadap sesuatu muncul, tumbuh dari keyakinan diri. 

Untuk itulah, segala keburukan yang muncul kepermukaan adalah hanya sebuah epek dari sebuah pemahaman yang menjadi landasan. Asap tak mungkin mendahuli api, begitu pula aksi yang muncul. Tentu ada dalil atau landasan yang menjadi factor pendorongnya. Maka menjadi perlu kiranya, kita memohon kepada Allah Swt untuk selalu menjaga kita, agar tetap diberikan perlindungan sehingga apa yang kita lakukan dan kita perjuangkan memiliki landasan yang jelas dan tidak melanggar ajaran-Nya.  

Nabi memberikan wasihat tentang sebaik-baiknya umatku  adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi orang lain.  Merenungi ucapan bijak ini, nampaknya Nabi ingin memberikan pandangannya  yang sejati. Bahwa apalah artinya segala sesuatu yang diperoleh ataupun yang diperjuangkan, jika pada akhirnya semua yang diperjaungkan itu tidak memberikan epek apa-apa terhadap orang lain dan sekitarnya. Bahkan Ali Syariati pernah menyatakan bahwa hamper sebagaian besar dari ayat-ayat yang terkandung didalam al-Quran berkenaan tentang sesama.

Konsep Memahami Hidup Secara Epektif

Hidup epekif adalah pola hidup yang diinginkan oleh kebanyakan orang, karenanya dengan hidup secara epekif adalah menghadirkan pola hidup yang bermanfaat dan terhindar dari kesia-siaan. Namun sayangnya pola hidup demikian tidaklah mudah untuk diwujudkan. Banyak sekali hambatan yang harus dihadapi, terutama kaitannya dalam mendisiplinkan diri. Penulis sendiri pun merasakan demikian sulitnya untuk menghadirkan itu. Tetapi paling tidak dengan adanya usaha yang keras, sedikit demi sedikit , kita akan mampu bergerak untuk meningkatkanya. Ingatlah Kota Roma tidak dibangun dengan sehari. Dalam hal ini, penulis mencoba melakukan analisa dengan masalah yang ditemui dilapangan. Sehingga berkesimpulan, dari apa yang ditemui jelaslah nampak adanya sebuah penurunan kualitas, sehingga amatlah perlu adanya pembangunan atau pembentukan konsepsi menghadirkan agar hidup lebih  epektif.  Semua kenyataan yang kita jumpai akan penting atau tidak, bergantung bagaimana kita menyikapinya. Sikap itulah yang menetukan sukses atau tidaknya kita. Sama juga kita dalam menyikapi hidup ini. Sikap kita hari ini menentukan hari yang akan datang, untuk itu bangunlah kehidupan ini dengan baik, agar masa depan yang akan dating pun baik.

Memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri, adalah ciri pribadi unggul. Horace menyatakan dengan kata-kata nasihatnya yang indah yang saya kutip dari bukunya Dr. Ibrahim  Elfaky, bahwa orang yang berlaku lemah lembut kepada orang lain akan banyak mendapatkan kemajuan dalam hidup. Bagaimana bisa? Percayalah hidup ini timbal balik, siapa yang memberi tentu ia akan diberi, yang tersenyum akan dibalas senyuman. Sama ketika memperlakukan orang dengan baik, tentu suatu saat orang lain yang kita perlakukan dengan baik pun akan membalasnya. Logika sederhana. Apa lagi jika kita menggunakan logika pembari kebaikan. Satu kebaikan yang kita berikan, tuhan akan membalasanya dengan 700 kebaikan.

Inilah cara Tuhan menjadikan hamba-Nya melimpah ruah dengan kebaikan. Lihat firman-Nya, Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261; “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan sebagaian rizkinya dijalan Allah, seperti biji yang tumbuh menjadi  tujuh tangkai. Pada tiap tangkainya ada seretus biji dan Allah melipat gandakan bagi siapa yang dikehendakinya, dan Allah luaskan karunia-Nya, lagi maha mengetahui.”

Jadi jika kita merasa yakin dengan informasi dari Tuhan diatas, tentu hal demikian akan benar Anda rasakan sendiri, dengan harapan  tergeraknya Anda untuk melakukan banyak kebaikan. Tetapi jika Anda sendiri meragukannya, semuanya akan berbalik pada Anda sendiri, atau paling tidak Anda sendiri akan banyak kehilangan kesempatan untuk melakukan kebaikan, yang kelak Anda sendiri yang akan merasakanya. []


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More