Download

Kamis, 06 September 2012

Aku Rindu Duhai kekasih Aung


Aku Rindu Duhai  Kekasih Agung

“Sungguh telah ada pada diri rasulullah suri tauladan yang  baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahamat) Allah dan kedatangan hari akhir  dan dia banya menyebut nama Allah.”[1]

“Tak ada yang menandingi  keanggunan prangaimu.
Dunia ini tercipta karna nur mu, betapa sungguh Tuhan  amat mencintaimu.
Ya Mustafa, kekasih Ilahi.

                Aku adalah serpihan kecil dari umatmu yang mencintaimu, yang merindu akan ketulusan cintamu, yang memuja keagungan akhlakmu. Duhai manifestasi Tuhan dijagad. Wahai kekasih Allah, sungguh walau aku belum sekalipun berjumpa dengan wajah anggunmu, tapi keriduaan ini amat dalam. Duhai junjungan, keselamatan dan kesejahtraan untukmu selamanya. Duhai al Maksum dengarlah ratapku ini.
Kalau kata Hadad Alwi, “Rindu ini tak tertahan lagi”. Itu karna rasa cinta yang amat dalam. Meresap kedalam hati, lelebur bersama aliran darah...
Telah banyak kitab yang bertumpuk-tumpuk dirak diperpustakaan. Sudah ratusan orang berilmu melelaah, mengkaji dan mendiskusikannya lalu kemudian menuliskan keanggungan akhlaknya. Namun tetap saja sosoknya yang menawan ini tak pernah bosan untuk diperbincangkan serta tetap mempesona dengan keagunagnya. Tak akan pernah habis keanggunan pribadinya untuk dipelajari.
Sehingga tetap menjadi kajian abdi sepanjang hayat. Pribadi yang  tinggi dan anggunan sosok nan mulia ini, ialah Nabi Muhammad saw. Yang dilahirkan dikota tandus  bernama Mekah yang disana terdapat peninggalan sakral, yaitu bangunan hitam persegi bernama ka’bah.
Saat masih belia, beliu tumbuh menjadi pemuda paling menonjol diantara teman sebayanya. Cerdas dan berbudi luhur dengan segala kecakapannya. Sikapnya yang mempesona dan kejujuran yang tak tertandingai membuatnya mendapat gelar al amin (yang terpercaya) yang mana sebelumnya belum ada satu pun orang yang berhak mennyandang gelar tersebut.
Seorang kekasih sejati, akanlah selalu indah dipandang dan senang untuk  dibincangkan. Tak pernah bosan disapa dan disebut-sebut.  Dengan demikian sosoknya yang suci, amat melekat dihati para pencintanya.
Sebuah syair yang saya tulis sendiri, untuk melukiskan betapa beliau sungguh melekat dalam hati ini. Sebuah syair, sengaja saya bingkiskan untuk kekasih Agung, yang nyata saya pun menjadi pencinta kekasih hati segenap umat ini.
Tatkala kemegahan duniawi dipertontonkan
Kesombongan dan kedurhakaan dipuja-puja
Harkat drajat manusia tak bernilai lagi
Bak hewann ternak yang diperjual belikan di pasar

Lalu  ia hadir, membawa cahaya
Memberi sejuk di tengah dahaga
Memberi napas ditenggah-tengah sesaknya hidup
Dialah junjunanku, kekesih illahi
Muhamad rosulullah al Mustafa..

Sosok  mulia, yang tiada setitik pun celah keburukan. Ia adalah insan paripurna. Ia adalah manifestasi illahi dimuka bumi, wakil illahi yang bertugas membenahi   akhlaq manusia yang kian terpuruk disebuah tanah yang memuja perbudakan dan berhala. Dalam sabdanya Ia menyatakan, “Aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlaq.”
Manusia yang dipilih oleh Tuhan, haruslah ia adalah sosok yang sempurna dengan akhlak dan budi  yang agung, sumber inspirasi yang menjadi pokok segala rujukan. Segala tinggkahnya adalah magnet utama, yang menarik segala sesuatu.
Ya illahi, betapa agungnya sosok wakil-Mu.
Jika kekasih-Mu saja sebegitu agungnya, apalagi Engkau ya illahi, sumber segala keagungan dan kesempurnaan sejati.
***
                Pada mulanya Aku mendengar nama itu dari ibuku, ia sering bercerita tentang keagungan dan ketinggian akhlaknya. Saat aku masuk sekolah dinilah puji-pujian serta sholawatan tentang beliau selalu bergema, melalui nadoman-nadoman yang kami hapalkan bareng-bareng santri  lain. Kami makin mengenalnya saat didapati suatu pelajaran yang membahas secara khusus tentang beliau yaitu mata  pelajaran akhlak  lebih lanjut dalam sejarah perkembangan islam yang mana beliaulah yang menjadi sosok utamanya.
                saya terima pengertian itu dari sekolah agama setingkat sekolah dasar. Maka dari itu semua tumbuhlah kecintaan luar biasa terhadap sosoknya. Sosok idaman  seluruh umat, idola sepajang hayat.
                Segala tingkahnya, gerak-geriknya menjadi  hal yang perlu kita contoh, menjadi inspirasi untuk memwujudkan hidup dan kehidupan yang berkualitas.   
                Bagiku sendiri kini. Beliau menjadi inspirasi terbesar. Segala yang ku bangun bahkan yang ditulis ini adalah epek dari rasa takjub kepadanya serta senantiasa berupaya menjadi pengikutnya yang setia, walaupun aku dan beliau terpaut jarak dan waktu yang berabad-abad. Katanya cinta itu tak terbatas, sekalipun jarak, ruang dan waktu menjadi hal demikian.
                Akhirnya, segala kerinduan ini semoga menjadi nilai dan menebarkan pula pada kerinduan-kerinduan pada yang lain, pada keluarganya yang agung, para sahabatnya yang setia dan segenap umat yang tetap teguh pada ajarannya.
                 Semoga segala kebaikan terus menyebar kehati-hati mereka yang belum mengenalnya, kepada meraka yang selalu melecehkan nya dan ajarannya. Semoga Allah  Swt. memberikan hidayah kepada mereka sehingga mereka berbalik menjadi para pembelanya.
Ku titipkan salam lewat aingin,
Lewat beriak air bahkan kepada awan-awan putih.
Aku sering bicara kepada awan:
“Wahai awan, bukankah dulu kau yang meneduhinya saat ia sedang berhijrah,
kepanasan ditengah gurun yang kejam.
Ku kira, seandainya akupun menjadi awan tentu akan ku lakukan halnya serupa, menjadi peneduh saat ia kepanasan terik...
Wahai awan, sampaikanlah salam ku untuknya, mohonkanlah kepadanya kelak nanti aku ini dimasukkan kedalam jajaran kekasihnya.
Wahai ibu, yang mengajarkanku cinta. Katamu ia sangat mencintai kaum papa, pakir miskin, anak  yatim, para jopo...
Katamu jua ia itu sangat bersahaja dan ramah, dan jika ingin menjadi kekasihnya maka harus juga mengikuti apa yang ia cintai.
Wahai ibu, dengan segala kebaikan dan kebrkaahmu.
Doakanlah anakmu ini menjadi hawariyun-hawariyun untuknya dan ajarannya......
***


[1] QS. Al Ahzab : 21

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More