Orang yang
berprestasi tinggi dibidangnya telah telah mendapat keuntungan dari
kesalahannya dan mencoba lagi, dengan cara yang berbeda.
-Dale Carnigie-
Diskusi
sedang berlangsung sengit. Ada dua kelompok
yang tampil untuk mempresentasikan
makalah kelompoknya masing-masing. Kelompok pertama tampil dengan penuh
energik, percaya diri, menjelaskan dengan penuh kecakapan. Setiap hal yang
mereka jelaskan jelas, dan lugas. Sangat menarik. Setelah yang pertama selesai,
langsung disembung oleh kelompok kedua yang sudah siap menunggu giliran.
Berbeda dengan kelompok yang pertama, kali ini tampak sekali keraguan dan
ucapan hampir terbata-bata. Pemaparannya terasa begitu lama, menjemukan.
Terlihat sangat sekali kurang adanya persiapan dibandingkan yang pertama.
Setelah semuany selesai, moderator langsung menarahkan untuk masuk pada sesi
selanjutnya yaitu tanya jawab.
Tentunya
pertanyaan dari forum ditunjukan kepada dua kelompok tersebut. Seperti
pemaparan makalah, kelompok pertama tetap tampil dengan cakap menjawab setiap
pertanyaan, berbeda dengan yang kelompok kedua. Dan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan diskusi selesai. Sebelum bubar aku sempatkan mendekati kawanku
itu untuk sekedar bertanya, pertanyaanku, apa yang menjadi penyebab kenapa
penampilan kelompok kalian sangat menarik. Mereka menjawab dengan sederhana,
sebelumnya kami melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum persentasi di depan
kelas. Lalu aku bertanya lagi kepada kelompok yang kedua untuk sekedar
perbandingan, mereka menjelaskan bahwa persiapan sama sekali belum melakukan
setelah makalah selesai, bahkan tidak sempat mendiskusikanya terlebih dahulu.
Dari kasus
di atas memberikan pesan bahwa belajar itu butuh persiapan. Lebih dari itu, segala
sesuatu akan muncul atau hadir dengan begitu sempurna sesuai apa yang
diharapkan manakala dipersiapkan terlebih dahulu. Perihal tentang
persiapan dan penataan yang baik itu bertujuan
agar terhindar dari kesemerautan. Sesuatu yang tertata dengan rapi mendatangkan
kemudahan. Dalam sebuah perusahaan kerapihan merupakan hal yang iutamakan, sehingga
untuk semua itu perlu ditangani oleh
tangan-tangan yang ahli.
Misalnya
dalam sebuah tim sepak bola, untuk sebuah pertandingan mereka rela berlatih
dengan keras dan disiplin padahal pertandingan itu berlangsung hanya duakali 45
menit kurang lebih. Seorang atlit renang, berlatih dengan gigih dan berlatih
terus-menerus untuk meningkatkan kecepatanya walaupun kecepatanya hanya
bertambah beberapa detik saja.
Dalam
ajaran islam, kita kenal dengan istilah Riyadhoh. Riyadhoh sendiri artinya
latihan bertujuan untuk mengkatkan kualitas spiritual dengan mejalankan
amal-amalan ibadah serta terus meningkatkannya.
Seperti
misalnya puasa. Puasa adalah salah satu dari upaya peningkatan kualitas
spiritual, melarang hal-hal yang awalnya dihalalkan, mengendalikan dominasi
syahwat. Puasa dilakukan bukan hanya oleh manusia manusia saja tetapi hewan
juga berpuasa, seperti ayam, ulat, ular dll. Seekor ulat yang menjijikan rela
tinggal disebuah tempat yang dibuatnya sendiri dengan ukuran sangat pas dengan
badannya (kepongpong). Selama beberapa lama untuk kemudian berubah menjadi
kupu-kupu yang cantik.
Tidak satupun
dari temuan-temuan saya merupakan hasil dari kebetulan. Ketika saya yakin usaha
memberikan hasil , maka sya kerahkan diri saya
keusaha itu dan saya terus melakukan penelitian hingga saya berhasil.
-Thomas
A Edison-
0 komentar:
Posting Komentar