Download

Kamis, 01 Agustus 2013

Mengikat PIKIRAN



Mungkin saja Anda berpikir bagaimana bisa pikiran itu diikat, bukankah pikiran itu sesuatu yang abstrak dan yang dapat diikat adalah sesuatu yang dapat ditangkap dengan indra.  Untuk itu sebelum saya melanjutkan pembahasan tentang mengikat pikiran, saya ingin sedikit mengulas pembhasan yang lalu tentang otak. Bahwa yang membuat otak seseorang menjadi cerdas dibandingkan yang lain adalah karena terjadinya koneksi diantara sel-sel otak (neuren), semakin banyak terjadinya koneksi maka semakin cerdas otak itu. Dan yang membuat terjadinya koneksi itu adalah dengan kegiatan belajar. 


Dr. Diamond adalah orang yang mendapatkan penghargaan untuk membeda dan mempelajari otak Albret Einstein, penemuanya yang menarik adalah  tidak menemukan perbedaan secara fisik antra otak enstein dengan yang lain selain ditemukannya satu area yang disebut Area 39 (bagian dari neokorteks yang terletak dibagian atas belakang otak kita). Bahwa Enstein memiliki area 39 yang sangat berkembang –Jumlah sel glial yang sangat banyak secara signifikan memperbesar area 39 otak Enstein. Tenyata Enstein telah berhasil melakukan latihan otak sepejang hidupnya.

Belajar adalah proses berpikir yang paling efektif dan untuk berpikir kita pun bisa melakukan yang dengan santai, dalam pengertian tidak melakukan aktifitas badan. Jadi sekomplek apapun masalah yang sedang dipikirkan seseorang, maka ia akan terlihat santai, berbeda dengan bekerja –Aktifitas fisik- meski pekerjaannya tergolong ringan. 

Mengikat adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan dengan cermat, jika mengikat tidak dilakukan dengan cermat dan hati-hati  bisa jadi apa yang sudah diikat akan lepas atau hilang. Untuk mengikat harus kuat. Seorang pengembala demikian menyesalnya  saat didapati binatang ternaknya hilang, ia menyesal karena ikatan tali yang mengikat ternaknya tidak kuat.

Tidak jauh beda halnya dengan pikiran, itupun jika Anda menyadarinya. Setelah demikian susahnya Anda melakukan kegiatan koneksi antr sel-sel otak dalam kegiatan belajar dengan kurun waktu yang lama. Untuk itu mulailah untuk mengikat pikiran Anda.  Ustdz Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya yang berjudul Belajar cardas menyatakan mengikat pikiran itu dengan kata-kata. Ada dua cara mengikat pikiran dengan kata bisa dengan bicara dan menulis.

Lebih lanjut ustdz Jalal menerangkan bahwa berbicara itu memungkinkan Anda untuk mengatur dan menyusun pikiran. Hanya saja berbicara tidaklah cukup, mengapa? Karena ketika bicara saja tentu akan berbekas saat Anda bicara saja dan setelah selesai pembicaraan apakah anda bisa mengingat semua   apa yang telah anda bicarakan. Untuk itu berbicara saja tidak dapat benar-benar cukup untuk mengikat pikiran. Mengikat pikiran sama seperti memintal kain –menyusun satu demi satu benang-. Dengan menuliskan pikiran Anda sendiri itulah cara yang epektif untuk mengikatnya, sebab seperti halnya memintal menghasilkan kain, menulis juga menghasikan  tulisan. Dengan demikian tulisan-tulisan yang bisa anda baca dibuku-buku itu adalah hasil buah pikiran, meskipun penggagasnya sudah meninggal idenya masih tetap hidup.



articel dikutip dari Buku Inspirasi Hidup Bahagia dan Sukses, Karya Tubagus salim

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More