Download

Kamis, 01 Agustus 2013

Rumus SUKSES dan BERNILAI

 
Salah satu ciri khas mereka yang melampaui manusia pada umumnya Ialah mereka yang berhasil berbuat sesuatu yang lebih dibandingkan yang lain. Kehidupan mereka mengisyaratkan hidup senatiasa berbuat dan bekerja. Sekedar berkerja saja tidak cukup  karena pada dasarnya semua orang bekerja, lalu yang membedakannya apa? Kerja lebih atau lebih sering disebut kerja keras. Seorang pelajar yang cerdas sesungguhnya seorang pelajar yang mau belajar lebih giat dari yang lainya. Ketika semua orang mengatakan  Alexander Hamilton adalah seorang jenius, Ia hanya menyatakan “aku tidak tahu tentang kejeniusan, yang aku tahu  Aku adalah pekerja keras.”
 
Bukankah sebuah konsekuensi yang logis dan nyata, siapa yang menanam tentu ia yang memanen. Siapa yang berbuat tentu akan mendapatkan.  Kanjeng Nabi saw. Sangat mengutuk sekali siapa yang hidupnya menjadi benalu, selalu menyusahkan orang lain, tidak mandiri.  Orang yang hidupnya seperti itu akan jauh dari rahmat Tuhan. Pernah datang seorang sahabat yang ahli ibadah datang kepada Rasulullah, lalu menceritakan seluruh hidupnya dihabiskan untuk ibadah mengenai kebutuhan hidup saudaranyalah yang menanggung semuanya. Mendengar cerita itu beliau bersabda, bahwa saudaranya yang menanggung kebutuhan keluarga dia lebih dekat kepada Allah dan dianggap ahli ibadah daripada dia.

Suatu ketika rasulullah melihat seorang pekerja yang tangannya kapalan. Beliau mengangkat tangan pekerja itu  sambil berkata, “Api neraka tidak akan membayar tangan ini. Inilah tangan yang disukai Allah dan rasul-Nya. Barang siapa yang hidup dari payahnya sendiri, niscaya Allah akan melihatnya dengan pandangan kasih sayang.”Demikian pentingnya bekerja itu sampai kemudian menjadi jaminan terjauhnya dari api neraka, oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak bekerja. Bahwa sekeras atau sekasar  apapun pekerjaan itu masih lebih baik daripada nganggur. Karena dengan kita menganggur atau tidak melakukan apa pun untuk memenuhi hidupmu padahal dalam keadaan mampu-sehat secara lahir, punya kekuatan. 
 
Bekerja itu sendiri bukan sebatas memenuhi kebutuhan hidup, kalau hanya sebatas memenuhi kebutuhan hidup- makan, lalu apa bedanya dengan  hewan yang juga sama sama cari makan. Nah dari sinilah kita harus mulai untuk menghanyati untuk pa sih kita bekerja kalau toh ujungnya hanya sebatas untuk kepentingan semata. Imam Ali pun mengatakan anjing-anjing di pasr kuffah juga melakukan hal yang sama, jika ada tulang mereka makan tetapi jika tidak ada mereka akan bersabar.

Ternyata bekerja bukanlah hanya sebatas memenuhi kabutuhan perut tetapi lebih dari itu yakni mengangkat nilai manusia dibandingkan dengan makhluk yang lainya yang sama-sama bekerja untuk memenuhi keperluanya.  Jika seekor kambing mencari rumput lalu memakanya, kambing itu tidak tahu kalo rumput yang dimakannya itu  masuk ke pekarangan orang lain, sementara jika dalam bekerja manusia sering masuk mengambil hak orang lain apa bedanya dengan kambing. Jadi dalam bekerjapun harus tetap mematuhi peraturan dan jangan sampai melabraknya, karena hal itulah yang membedakan manusia dengan yang lain. Jadi Gunakanlah logika dalam setiap perkerjaan  sebagai barometernya.

Bila saya telah sampai pada suatu tempat, itu disebabkan karna usaha dan upaya saya, bukan sebuah kebetulan. Napoleon setiap hari menghabiskan lima jam tidur sisanya ia gunakan untuk bekerja.

Tidak ada alasan seseorang untuk tidak bekerja selain alasan itu sebuah kemalasan belaka. Sepayah apapun kita bekerja lebih mulia daripada nganggur. Bergerak dan terus berusaha memperjaungkan keyakinan adalah indikasi Manusia Tangguh. -Tubagus Salim




 Reperensi Gambar:  taekwondoindonesianews.wordpress.com
 Articel ini dikutip dari buku Inspirasi Sukes dan Bahagia, ditulis oleh Tubagus Salim
 

1 komentar:

ini memberikan kita pandangan dan pemahaman yang jelas, bahwa kerja keras adalah rumuh utama yang membuat kita bisa meraih apa yang kita ingin kan...

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More