"Betapa naïf orang yang mestinya
dapat memanfaatkan potensi yang ada, akan tetapai ia menghamburkan waktunya dan
luput dari keteraturan dalam bagian lain kehidupanya.”
-Nasir Khusra
Jarak tempuh 1000 Mil dimulai dari satuan jarak terendah yakni millimeter.
Berat ribuan ton dimulai pula dari satuan berat yang terkecil. Gedung-gedung
pencakar langit di kota dimualai dari peletakan batu pertama dalam pondasinya.
Tidak ada sesuatu pun didunia ini yang tumbuh tanpa adanya proses dari kecil
kebesar -tumbuh, berkembang-. Semuanya berproses, termasuk Tuhan menciptakan bumi juga
berproses. Dan proses untuk menjadi itu berawal dari hal yang kecil kemudian
tumbuh.
Misalnya angka 1, angka 1 adalah angka sederhana namun tidak sesederhana yang kita bayangkan. Sederhana
dalam bentuknya namun memiliki bobot
yang sangata besar. Berapapun banyak hitungan tetap saja dimulai dari angka 1.
Seberapa banyak nol yang ada tanpa angka 1 tak memiliki nilai.
Begitu pula sebuah gagasan beser akan dimulai dengan langkah-langkah sederhana
pula. Untuk itu kita tidak boleh menyembarangkan sesuatu yang sederhana.
Orang-orang yang memiliki gagasan dan pemikiran besar tidak akan merasa puas
berada didalam ruangan kecil. Mereka akan memcari wadah yang lebih besar demi mewujudkan cita-cita. Mereka adalah orang-orang yang optimis.
Kaum optimis selalu melihat pintu disetiap dinding. Artinya ketika melihat
tantangan ia jadikan sebagai peluang atau kesempatan untuk meraih apa yang ia
inginkan.Sedangkan lawanya adalah mereka orang-orang yang pesimis. Kaum pesimis
slalu melihat dinding disetiap pintu.
Artinya kesempatan seprti apapun selalu ia anggap susah dan dirinya tidak akan
berhasil.
Apa yang membuat Dascrates demikian suksesnya dalam menghadapai medan
keilmuan? Kuncinya adalah ia selalu melahirkan gagasan pembaharu dalam ruang
lingkup ilmiyah dan filsafat. Lalu kekuatan
apakah yang melandasinya? Tidak mudah dalam menyimpulkan sebuah gagasan (mudah puas), Ia selalu
meragukan apa-apa yang sudah tertata dengan rapi dalam hal keyakinana, ilmu
pengetahuan, dan filsafat. Ia meragukan semua hal kemudian merekonstruksikan
kembali dengan gagasan yang lebih segar dan sederhana. Ayatullah Ja’far Subhani
menegaskan bahwa orang-orang berfikir secara bebas, inilah yang menjadi kunci
keberhasilan mereka. Menilai dengan bebas ikatan dan belenggu orang lain.
Mereka menyatakan, “ taklid dalam hal-hal individual dan social adalah bunuh
diri.”
"Bakat terbentuk dalam gelombang
kesunyian, dan watak terbentuk dari riak kehidupan besar." -Goethe
0 komentar:
Posting Komentar